Solusi Pangan Berkualitas

Review Webinar Agribisnis: Sustainability dan Inovasi

June 30, 2025

Bagaimana masa depan sektor agribisnis Indonesia di tengah isu keberlanjutan global dan disrupsi teknologi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus utama dalam webinar bertajuk “Masa Depan Agribisnis: Sustainability dan Inovasi” yang diselenggarakan pada Juni 2025 oleh Agritech Indonesia dan didukung oleh beberapa pelaku industri serta akademisi.

Artikel ini akan mengulas jalannya webinar, membahas poin-poin kunci yang disampaikan oleh para narasumber, serta merangkum bagaimana insight dari acara tersebut dapat menjadi panduan strategis bagi pelaku agribisnis yang ingin bertransformasi menuju praktik yang lebih berkelanjutan dan inovatif.

Agribisnis Butuh Inovasi Berkelanjutan

Isu keberlanjutan dalam agribisnis semakin mendesak. Penggunaan lahan berlebih, limbah pertanian, hingga ketergantungan pada pupuk kimia menjadi tantangan serius. Berdasarkan data FAO tahun 2024, lebih dari 40% lahan pertanian di negara berkembang mengalami degradasi akibat praktik agrikultur yang tidak berkelanjutan.

Webinar ini menyoroti fakta bahwa meskipun sektor agribisnis menjadi penopang utama ketahanan pangan nasional, masih banyak perusahaan yang belum beralih ke model bisnis berbasis ESG (Environmental, Social, Governance).

Strategi Transformasi dari Para Ahli

Webinar ini menghadirkan lima narasumber dari latar belakang akademik, startup teknologi pertanian, hingga pelaku usaha besar di bidang distribusi pangan. Berikut beberapa solusi dan gagasan utama yang disampaikan:

  1. Digitalisasi Pertanian:
    Penggunaan IoT dan AI untuk memantau irigasi, cuaca, serta deteksi dini terhadap hama dan penyakit tanaman.
  2. Model Bisnis Berkelanjutan:
    Pendekatan circular economy dan kolaborasi dengan petani lokal untuk menekan jejak karbon.
  3. Pembiayaan Inklusif:
    Akses pembiayaan mikro dan insentif bagi petani yang menerapkan praktik hijau.

Implikasi dan Tantangan Implementasi

Dari pemaparan webinar, terlihat bahwa sustainability dalam agribisnis bukanlah sekadar slogan. Namun, tantangannya terletak pada kesenjangan literasi digital, keterbatasan akses teknologi bagi petani kecil, serta minimnya insentif fiskal dari pemerintah.

📌 Beberapa poin reflektif:

  • Apakah pelaku UMKM agribisnis mampu beradaptasi dengan model berbasis teknologi tinggi?
  • Bagaimana peran institusi pendidikan dalam mencetak talenta pertanian masa depan?

💡 Solusi jangka panjang harus melibatkan kolaborasi lintas sektor — mulai dari regulator, swasta, akademisi hingga komunitas petani.

Kesimpulan

Webinar ini menjadi cermin penting bahwa masa depan agribisnis Indonesia hanya akan bertahan jika sektor ini bersedia bertransformasi. Inovasi dan keberlanjutan bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan strategis.

📢 Bagikan artikel ini jika Anda merasa topik ini penting untuk disebarkan.
💬 Tinggalkan komentar Anda mengenai praktik agribisnis berkelanjutan di daerah Anda.

Terima kasih telah membaca ulasan kami mengenai webinar “Sustainability dan Inovasi” di sektor agribisnis. Kami mengundang Anda untuk mengikuti update berikutnya dengan berlangganan newsletter kami.

Leave a Comment